'MENGACAK-ACAK' HASIL KOALISI PARA CAPRES DAN CAWAPRES

21 Mei 2009


sudah barang tentu SBY bakal maju lagi sebagai capres 2009-2014, telah jelas JK akan maju jadi capres usai 'bercerai dengan demokrat', sejak awal pemerintahan SBY pula MEGA akan jelas maju kembali sebagai capres. tapi apa yang akan terjadi bila 3 calon itu dipilih oleh rakyat yang dengan wajah baru?

SBY-BERBOEDI LUHUR

sempat menggunakan jargon SBY-BERBOEDI pada awal deklarasi dibandung, tim sukses SBY pun merubah jargonnya menjadi SBY-BERBOEDI LUHUR. entah tak tahu mengapa, alasan pemenangan bisa jadi menjadi alasan utama perubahan jargon mereka. tapi jelas bisa menjadi redaman sedikit atas penolakan beberapa parpol koalisi SBY yang menginginkan cawapres SBY datangnya dari parpol.

eh,... angin bergerak ke mantan gubernur BI, Boediono. entah angin apa di cikeas yang membuat SBY memilih ke Boediono, yang nyaris tak pernah terdengar didunia politik selain dibidangnya yaitu perekonomian. yang digadang-gadang menjadi pendamping SBY pun (baik parpol atau orangnya) otomatis meradang dengan sikap SBY.

Namun seberapa jauh daya elektabilitas Boediono terhadap elektabilitas SBY? Menurut saya (Arief Rachman Hakim S.Pol P.hd,... ngaco... tapi aminn) mungkin pemilihan Boediono untuk menjadi calon wakil SBY untuk 5 tahun kedepan ini otomatis meradang. bagaimana tidak, hampir setiap partai pendukung SBY mengajukan wakilnya untuk dampingi SBY, Hidayat Nur Wahid dari PKS, Sutrisno Bachir dari PAN, Muhaimin Iskandar dari PKB hingga politisi 'Mbah-mbah' macem AMien Rais dan Akbar tanjung.

Memang, salahsatu syarat wapres bisa klop dengan presidennya ialah kecocokan atau kesamaan visi. tapi bisa saja kongsi ini pisah ditengah jalan hanya karena ada dusta diantara kita (kaya lagu). tapi kemungkinan terbesar pemilihan Boediono sebagai pendamping SBY ialah keinginan untuk menggapai ketentraman perekonomian ditengah krisis yang tak jelas berakhirnya.

JK-WIN

Merupakan pasangan yang paling utama mendeklarasikan diri sebagai sejoli untuk pilpres 2009. mungkin karena sudah jelas kesamaan visi, Wiranto juga mantan orang GOLKAR dan bahkan sudah tahu Wiranto mengalahkan JK pada konvensi capres GOLKAR 5 Tahun lalu. saya tak berani berasumsi tentang pasangan ni. yang saya lihat cuma ekonomi yang liberal yang akan diterapkan JK jika ia memimpin (keterangan lebih lanjut, tunggu postingan selanjutnya).

wiranto mungkin lebih kearah stabilitas keamanan, dan poltik dalam negri. secara, dia kan mantan KSAD, Jendral dlsb. so, saya melihtat peluang calon ini masih membingungkan alias BLUR.

MEGA-PRO RAKYAT

inilah saudara-saudara psangan yang alot banget menentukan arah koalisi. bagaimana tidak, dari gerindra sendiri sejak awal menyatakan FIX, prabowo must be president, sama-sama dnegan ambisi mega yang mau nyapres lagi.

lagi-lagi kebersamaan menyatukan mereka, satu visi dalam masalah WONG CILIK, mungkin sedikit membuat mereka melupakan antara ego dan kepentingan negara. dan jadilah pasangan MEGA-PRABOWO. maybe, psangan ini akan menjadikan wong cilik sebagai sasaran vote mereka.

MEMBACA PELUANG

Dengan ulasan dari calon professor ini (amin) saya mungkin melihat peluang kasarnya sebagai berikut:

SBY-BERBOEDI LUHUR 39%
JK-WIN 26%
MEGA-PRABOWO 35%

dengan begitu akan terjadi pilpres putaran kedua. karena ulasan kasar (kesimpulan) saya terhadap pola mereka ialah:

SBY-BERBOEDI LUHUR : Kestabilan ekonomi, politik
JK-WIN : Pembukaan peluang investor, keamanan terjamin
MEGA-PRO RAKYAT : Pengentasan kemiskinan bagi wong cilik

sudah jelas kan, sekarang 1 pertanyaan terakhir, jika mereka sama-sama menginginkan kesejahteraan rakyat, UANGNYA DARI MANA? TERUS BAYAR UTANGNYA GIMANA? BACA SAJA artikel HTI saya yang judulnya ADB, HUTANG DAN PENJAJAHAN INDONESIA. tuh baca!!!

cuma 1 harapan dari saya...
semoga indonesia sejahtera rakyatnya, tanpa hutang.

AMIN....

0 comments

Posting Komentar